Posts

Showing posts from October, 2019

SUDUT PANDANG

"Demi menjaga kekhusuan shalat mohon matikan handphone atau silent. Isi terlebih dahulu shaf paling depan, bagi yang tidak bisa berdiri sudah disediakan kursi di bagian paling belakang. Lurus dan rapatkan shaf nya", Himbau sang imam jelang shalat dimulai.  Sementara takbir berkumandang, shaf akhwat masih saja berdebat tentang apakah kami harus berdiri di baris pertama atau kedua yang sudah lebih penuh jamaahnya. 'Bu, maju sini Bu masih kosong.' 'Mundur aja Bu, ini lebih banyak.'  Tak ada kata sepakat. Teriak pun percuma hanya menegang urat. Maka sisa shaf bolong-bolong adalah yang pemandangan lumrah harian yang kerap kami lihat.  Di awal-awal kedatangan dulu, saya termasuk salah seorang yang rajin cuap-cuap gemas sama jamaah yang nggak mau merapat, dan lebih milih shalat bertaburan bebas bak coklat dalam cookies. Tau kan buibu kalau shalat bagaimana?  Hari berganti pekan, pekan menjelma bulan. Tidak ada perubahan, kecuali saya merasa maki

#Autonangis

Bada istigfar dan shalawat. Ya Allah ya Rabb, ya Rahmân.. ya Rahîm. Yang Maha Sayang dari segala sayang, yang Maha Kasih dari segala yang terkasih. Duhai Dzat yang Maha Kekal yang senantiasa memelihara, ya Hayyu ya Qayyum. Duhai Dzat yang kata Imam Hasan Al Basri seandainya kita tahu bagaimana Allah mengatur skenario hidup kita, pasti hati kita akan meleleh saking cintanya kepada Allah.. Kita ingat-ingat, kita hadirkan peristiwa-peristiwa lampau yang kita alami dari mulai baligh sampai usia sekarang. Bagaimana Allah membelokkan setiap keinginan yang nyatanya buruk untuk kita dapatkan. Bagaimana Allah menempa kita dengan ujian yang mungkin tidak kita inginkan, tapi kemudian kita temukan hikmahnya di akhir perjalanan. Bagaimana Allah mendidik kita dengan beragam cobaan hingga menjadi versi terbaik diri kita sekarang. Bagaimana Allah menangguhkan doa-doa dan menjawab selalu, selalu, di saat yang paling tepat. Dalam kadar, dalam hitungan dan berkah yang jauh berlipat. Kita inga

Unusual Wish List.

Gaes.. waktu kecil atau pas jaman polos-polosnya dulu, kalian pernah nggak sih punya keinginan yang.. unik keterlaluan? Ya.. yang aneh aja gitu untuk didaftar sebagai kandidat keinginan. Yang bahkan mungkin, kalau dipikir sekarang, kalian bakal terpingkal nggak percaya meski hanya untuk memimpikannya. Have you ever..? Saya, pernah banget! Dan ajaibnya sampai sekarang masih ingat itu list nya apa aja. Satu diantara wish yang paling epik adalah: 1. Pengen banget punya boneka beruang yang ukurannya guedeeeeeeeee banget, yang saking gedenya sampai-sampai itu boneka nggak bisa saya peluk. Aneh? Iya. Saya juga ngerasa aneh kok 😂. Dan tahu apa yang lebih merepotkan? Itu boneka harus dikasih dari orang pokoknya, bukan beli sendiri. Nyusahin? Banget! Ini saya ngetik blognya aja sambil terpingkal geli sendiri. Er.. Er.. kamu dapet inspirasi wish list darimana sih? Boneka yang kecil aja mubazir apalagi yang gede! Ya kecuali bonekanya rangkap fungsi jadi kasur.. mmh pembelaan ini mah. 2.

Ayahku Bukan Cinta Pertamaku

"Katanya ayah itu cinta pertamanya anak perempuan ya, Er?" Aku terhenyak. Kulayangkan pandangan menerawang mobil-mobil besar yang berlalu lalang lamban di jalanan. Kucari-cari di seluruh penjuru otak, jawaban atas pertanyaan yang tak pernah kunantikan. Tak pernah kuharapkan akan ada seseorang bertanya demikian. Geez! I was trying so hard but found nothing in there . Ayahmu cinta pertamamu? Pikiranku melayang pada secarik halaman biografi seorang guru bangsa. Pria itu sedih teramat dalam. Semua orang tahu ia tak rela kehilangan separuh jiwa yang amat sangat dicintainya. Tapi berdiam diri di mihrab saja, tanpa kunjungan ke pemakaman, adakah menjadi bukti bahwa lelaki baya itu benar-benar mencintai istrinya? "Apakah engkau sudah tidak mencintainya (ibu) lagi, ayah?" "Aku sangat mencintai ibumu." "Lantas mengapa engkau tidak pernah mengunjungi makamnya dan justru berdiam diri saja di mihrab seharian? Apa itu yang dinamakan cinta?"