Posts

Showing posts from October, 2013

Jangan silaturahim ! atau..

Siang itu pukul 12.35 kalau aku tak salah ingat. Setelah membulatkan sedikit tekad, akhirnya kuputuskan untuk 'mencuri' sedikit waktu dari sepupuku yang sedang membeli bakso di kedai langganannya. Letaknya tepat bersebrangan dengan sekolah SD ku dulu. "Tunggu sebentar ya, mau silaturahim dulu ke Bu Sagini." Pesanku singkat, sambil berlalu menuju gerbang sekolah SD Mengger Sukapura.  Gedungnya sudah tampak lebih baru sekarang. Cat tembok luar dominan warna kuning, tidak cukup wajar untuk bangunan SD memang tapi tetap saja terlihat lebih megah sekarang. Apalagi bangunannya sudah tingkat dua. Dulu, jangankan mengharapkan cat baru, toilet layak pun tidak ada. Aku ingat jika kami kebelet pipis maka kami akan berlomba menuju selokan kecil di belakang sekolah. Berebut tempat di jamban saung, sekedar menapakkan kaki agar bisa berjongkok dengan leluasa--menyelesaikan hajat. Lucu sekali kalau teringat masa-masa itu. "Ini Erna??? Wah.. Ibu kira gak akan segede

Roti sendal, kamu enak juga ternyata..

Benci-suka itu katanya beda tipis ya? Dikira filosofi benci-suka cuma berlaku buat orang, ternyata makanan juga. hihi.. Setelah sekian lama membenci dan mengutuk roti-sendal-sangat, ternyata hari ini bisa makan juga. Yeeey... ! Kok iso ya? Bingung harus seneng apa sedih. LOL :P  #hampir jadi orang turki. wew!

PPI Izmir, Bizim Yeni Ailemiz

Image
Berhijrahlah, niscaya akan kau temukan pengganti saudara dan kawan..  Rupanya, benarlah apa yang dikatakan oleh Imam Hasan Al Banna Rahimahullah (semoga Allah melimpahkan kemuliaan baginya) ini.   Sepintar apapun manusia, menuntut ilmu tetap saja bukan perkara yang mudah dilakukan. Terlebih lagi jika kita harus menjalaninya di tempat yang jauh dari sanak saudara, di Turki misalnya. Berbeda tanah air tentu berbeda pula kondisi lainnya. Banyak hambatan yang mau tidak mau harus coba dihadapi. Berbeda bahasa, beda budaya, beda kebiasaan dan sikap, beda makanan, beda cuaca, dan lain sebagainya.  Sungguh tak terbayangkan bagaimana sulitnya belajar di Tanah Utsmani ini. Untunglah ada saudara kami dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Izmir yang senantiasa bersedia mendampingi dan membantu kami selama beradaptasi di Izmir. Entahlah apakah semua PPI di setiap region kota Turki melakukan pendampingan yang sama seperti yang dilakukan PPI Izmir atau tidak. Tetapi yang jelas kami mer

Melukis Ayah #1

Usianya baru saja 5 kala itu. Cerewet. Lincah. Berani. Dan penuh percaya diri. Setidaknya untuk ukuran anak seusianya. Meski begitu, dia tetap saja hanya seorang gadis kecil. Entah apa yang dipikirkan sang ayah. Menyuruh putrinya berlari di tengah rintik hujan hanya demi sebatang rokok. Runa mengangguk polos.Tangan mungilnya mendapati uang 250 rupiah. Tanpa banyak bertanya ia segera berlari menuju warung Bah Juhri--Pemilik warung yang sekaligus kakeknya. Langit yang gelap, tetesan hujan, dan cipratan air jalanan di gang tampak sangat tidak bersahabat malam itu. Tapi Runa tidak memiliki alasan untuk mengeluh. Keingintahuannya tentang benda yang bernama 'rokok' itu tampaknya membuat Ia lupa kalau tubuhnya menggigil kedinginan. Rokok  garfield 1, rokok  garfield 1, rokok  garfield 1.. Runa bergumam pada dirinya sendiri. Seolah melupakan pesanan sang ayah adalah dosa besar baginya. Runa tahu betul bahwa kesalahan berarti hukuman baginya. Sementara pikirannya yang lain s

Memohon pada bintang jatuh??

Film.. oh film..  (baca: Pelem.. oh pelem..) Aku tidak ingat, dan memang tidak penting untuk mengingatnya, betapa banyak film/ drama yang mengambil scene adegan tentang 'the falling star'--bintang jatuh. Bukan meteor loh ya, meskipun sama-sama jatuh. "Wah, ada bintang jatuh. Ayo buat permohonan !" atau  "Aku akan diam disini, menanti bintang jatuh.." atau "Wow, there's falling star. Let's make a wish !" dan atau-atau yang lainnya. Well , setidaknya ini bagian dialog yang sering kudengar di tipi. eR..eR.. apa si yang kamu tonton -___-" Hebat sekali ya tipi itu. Bisa membuat Fiksi seolah-olah jadi nyata. Perlahan tapi pasti, sedikit demi sedikit menanamkan sesuatu hal yang bahkan diluar jangkauan akal manusia. Suka tidak suka, mau tidak mau, dan sadar ataupun tidak sadar kita dipaksa. Digiring lebih tepatnya, untuk mempercayai hal-hal yang sama sekali tidak pernah ada di dunia ini. Percaya pada hal-hal aneh, yan

İyi Bayramlar 1434 H \^.^/!

Image
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu Akbar.. Laa ilaaha Illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd'.. :')   Alhamdulillah... :) Segala puji bagi Allah yang telah memperkenankan aku bertemu kembali dengan hari ini, Idul Kurban. MasyaAllah.. Kalau diingat-ingat, Idul Adha tahun lalu rasanya adalah kali pertama aku merayakannya bersama keluarga di rumah. Iya, Idul Adha pertamaku di rumah sejak aku kuliah di IPB. Rasanya angkuh sekali diri ini. Bandung-Bogor tak lebih dari 4 jam. Anehnya aku selalu punya alasan--[menjadikan alasan itu terlalu penting lebih tepatnya] untuk tidak pulang, meski sekedar ikut shalat Ied bersama di lapangan dekat rumah. Sekarang baru terasa. Merayakan Ied bersama keluarga itu nikmat yang sangat luar biasa ternyata. Suara takbir sedari malam, lapangan dan jalan, koran, bahkan guyuran hujan saat shalat sekalipun seolah menjadi momen yang begitu istimewa. Dan aku merindukannya. Sangat. *** Bayramınız mübarek olsuuuun~ \^o^/ Selam

Tausyah kecil untukmu, adikku ^_^

Erna Eruna InsyaAllah.. masa nt minta sama Allah kgak dikasih? tinggal berusaha aja, sertai juga dengan sabar dan shalat.. Allah tdk menyuruh kita memikirkan solusi masalah sampai penat, tp Allah menyuruh u sabar dan shalat.   Antum ingat? Ketika siti hajar belari dr bukit shafa dan marwah demi mencari air untuk ismail yg menangis kehausan (krn air susu hajar terlalu kering, waktu itu musim kemarau panjang), beliau tidak pernah tau apakah dia akan menemukan mata air atau tidak. beliau hanya berlari shafa-marwah-shafa-marwah begitu seterusnya hingga 7 kali balikan. ya, beliau tidak pernah tau apakah dia akan menemukan mata air atau tidak. Siti hajar, Ia hanya ingin MENUNJUKKAN KESUNGGUHANNYA pada Allah, memberikan sebaik-baiknya usaha. Maka, maha Suci Allah yang telah berkehendak untuk memancarkan air dari tanah yang dihentakkan oleh kaki kecil Ismail mkanya tunjukkan usaha dulu sebaik-baiknya akhi.. Pantaskah kita meminta kpd Allah tanpa menunjukkan usaha terbaik kita

Kok bisa dapet beasiswa Turki, Gimana caranya???

Via telepon "Prof (panggilan pada salah seorang teman kelas), saya dapet undangan wawancara beasiswa Turki nih.. Apa gak usah dateng aja ya?" Kau tahu, aku hanya ingin memastikan bahwa sekolah di Turki akan baik-baik saja. Antisipasi, kali aja lolos! wew. #padahal dateng wawancara aja belum ^^" . PD banget bakal keterima, lol. ***   Senaaang sekali rasanya.. -- Bangga lebih tepatnya, mengetahui kabar bahwa kakak kita, adik kita, saudara kita, teman jauh/dekat kita atau bahkan mungkin orang yang baru kita kenal ternyata memiliki kesempatan untuk sekolah (bukan seminar loh ya) di luar negeri. Apalagi 'dia' sekolah dengan embel-embel beasiswa. Setidaknya kita akan berpikir Hebat sekali ya si 'dia' ini. Mesti orangnya pinter. Tufel nya pasti bagus. Mesti IPK nya gede. Pasti tralalala dan mesti trililili..    Beruntungnya jika kita berteman dengan si 'dia' ini di jejaring sosial. Saat si 'dia' online, ribuan penasa

Ihiy...Rahasia minum teh turki ;-)

Image
Sore itu kami mendapat undangan gathering dari 'rohis dorm'. Makan bersama katanya, di rumah seorang Abla di daerah Evka 3 (baca: Evka uc). Sejujurnya aku sudah terlalu kenyang untuk menerima tawaran makan bersama ini. Tapi iming-iming 'silaturahim dengan mahasiswi muslim' rasanya telah meredam rasa kekenyangan sore itu. Tibalah kami (aku, kak Neira, Sehar, dan seorang Albanian--aku lupa namanya) di rumah Abla. Makanan utama yang disajikan adalah nasi (pilav), krim sup (entahlah apa namanya), dan ungkep kacang polong.   "Abla, cok cok cok biraz, lutfen." pintaku. Tidak bisa dipungkiri bahwa cacing-cacing di perut ini sudah terlalu buncit karena makan malam di Yemekhane tadi. Hidangannya tidak seenak kelihatannya ternyata, PHP-in mata dan lidah ini mah judulnya :P. Selepas makan nasi, hidangan cemilan pun datang. Guess what?? Yup! Borek (sejenis pastri-roti) dan baklava (makanan manis khas turki ni, rasanya manis 'gila' ) bulet-- feeling blesse

Mau Jadi Orang Turki? Ini Syaratnya! (1)

Did you know?? Orang Turki (OT) itu ternyata suka sekali loh minum teh (terutama) dan kopi. Bahkan bisa dibilang mereka lebih suka minum teh dibandingkan minum air putih. Gak heran, kalau kita jalan-jalan atau makan ke kafe-kafe atau warteg misalnya (tapi disini gak ada warteg ^^"), mereka kerap kali menyediakan teh. Suatu hari saya penasaran ingin mencoba seperti apa rasanya teh Turki. Hari itu Kami mahasiswa Indonesia Izmir sedang berkunjung ke kantor YTB di Konak dan kebetulan seorang Abla sekaligus Memur (officer) YTB disana menawarkan teh pada kami. Bayangan saya ya.. sepahit-pahitnya teh ya paling segitu. Gak jauh beda sama di Indonesia. Atau gak, paling banter yaa mungkin mirip sama oca (teh jepang). Singkat cerita, adalah saya dan seorang teman dari Indonesia (baca: kak Neira) duduk dengan secangkir teh. Dan Si Abla ngasih kita gula balok (blok gula) segitu banyaknya. Pikir saya 'Lebay amat si ini ngasih gula blok, bisa-bisa kena diabetes nih lama-lama' Den

Sepertinya aku menyukaimu, İzmır~

Sejak YTB melayangkan email penempatanku di kota ini, hatiku kerap kali bertanya, khawatir, "Akankah aku kerasan tinggal disana?"  Izmir--Kota asing di belahan barat daya negeri dua benua yang bahkan namamu saja baru kukenal saat ini..  Izmir-- seperti apakah dirimu?   *** Konon katanya,  Izmir adalah kota paling SEKULER di seantero Turki Konon katanya, Izmir adalah basis utama pendukung rezim Ataturk Konon katanya, Izmir adalah kota yang paling banyak 'godaan'nya Konon katanya, Izmir adalah kota terpanas Konon katanya,  Izmir adalah kota yang paling tidak bisa diprediksi cuacanya Laa hawla wala kuwwata illa billah.. Bismillah.. Modalku hanya tekad ya Rabb, kutitipkan diri dan hati ini padaMu. Sungguh, Allah Engkau Maha Pembalik hati, Engkau sebaik-baik Pemilik skenario kehidupan.. Mungkin benar Izmir sarat dengan sekularismenya.. Mungkin juga benar bahwa Izmir lebih mengagungkan Pa' De Ataturk dibandingkan ulama-ulamanya,

3 Modal utama sekolah di Turkey

Image
Hoş geldin arkadaşlar :D ! Well, tak banyak yang saya ceritakan disini. Hanya saja, jika kamu berminat untuk sekolah di Turki maka modal utama yang harus kamu miliki adalah: Sepatu, jari, dan 'Tamam' :D  *** 1. Sepatu Adalah rahasia umum kalau yang namanya kuliah di luar negeri, mesti itu kampusnya bakal segede gaban. Umumnya, seluas-luasnya kampus di negeri kita tercinta Indonesia, kampus diluar negeri akan berlipat-lipat kali lebih besar luasnya. So, mau gak mau, suka gak suka, kita akan dituntut untuk lebih banyak jalan kaki. Eits, tapi jangan pernah bayangkan bahwa jalan kaki disini (baca: kampus LN) bakal sangat membosankan, panas, berdebu, lalalala dan nananana ya. Enggak. Sama sekali enggak (seperti di Izmir misalnya :P). Karena sepanjang jalan biasanya banyak hal menyenangkan yang bisa dilihat. Jadi, meski jalur tempuhnya panjang (apadeh) gak akan terasa melelahkan. Kenapa sepatu? Boleh aja sebenernya kalau mau pake sendal, tapi pake se

Intl seminar, why not???

Image
Mau liat turis mancanegara? banyak kok di Bali. Atau kalau terlalu jauh dan mahal, di Jogja juga banyak. Masih repot juga? Datang aja ke tempat les bahasa asing terdekat. Pasti ketemu dengan mereka. Tapi saya yakin bukan pertemuan seperti itu yang teman-teman inginkan bukan? Ingin rasanya bertemu dengan orang-orang yang benar-benar baru bagi kita. Ingin rasanya mencoba berkomunikasi dengan mereka. Ingin rasanya mengenal mereka lebih jauh dan mengetahui karakter mereka.Ingin rasanya tahu seperti apa kultur mereka. Ingin rasanya memperkenalkan betapa kayanya budaya negeri Indonesia. Ingin rasanya mengetahui pendapat mereka tentang Indonesia. Bahkan ingin rasanya mengetahui apakah mereka tahu bahwa ada sebuah negeri yang bernama Indonesia di bumi ini. Senang rasanya membayangkan memiliki banyak teman dari belahan bumi yang lain. Ingin rasanya mempraktikkan bahasa Inggris yang rasanya tak kunjung bagus meski telah mempelajarinya bertahun-tahun. Atau setidaknya, hanya ingin tahu bagaim