3 Modal utama sekolah di Turkey

Hoş geldin arkadaşlar :D !

Well, tak banyak yang saya ceritakan disini. Hanya saja, jika kamu berminat untuk sekolah di Turki maka modal utama yang harus kamu miliki adalah:

Sepatu, jari, dan 'Tamam' :D

 ***

1. Sepatu


Adalah rahasia umum kalau yang namanya kuliah di luar negeri, mesti itu kampusnya bakal segede gaban. Umumnya, seluas-luasnya kampus di negeri kita tercinta Indonesia, kampus diluar negeri akan berlipat-lipat kali lebih besar luasnya. So, mau gak mau, suka gak suka, kita akan dituntut untuk lebih banyak jalan kaki.

Eits, tapi jangan pernah bayangkan bahwa jalan kaki disini (baca: kampus LN) bakal sangat membosankan, panas, berdebu, lalalala dan nananana ya. Enggak. Sama sekali enggak (seperti di Izmir misalnya :P). Karena sepanjang jalan biasanya banyak hal menyenangkan yang bisa dilihat. Jadi, meski jalur tempuhnya panjang (apadeh) gak akan terasa melelahkan.






Kenapa sepatu?

Boleh aja sebenernya kalau mau pake sendal, tapi pake sepatu jaaaaaaaauh lebih nyaman. Serius! Pertimbangan lainnya adalah, terkadang kondisi cuaca di negara subtropis itu agak labil terutama saat musim gugur atau dingin. Pagi-siang panas, eeh tiba-tiba menjelang sore angin dingin keroyokan datang. Wabil khusus buat kita suku anak-anak tropis, umumnya gak tahan dengan udara yang cenderung dingin (meskipun menurut penduduk lokal suhu sekian derajat masih terbilang panas). So, kalau kamu berminat ingin study aboard, pastikan untuk membawa sepatu. Bukan asal sepatu, tapi sepatu yang benar-benar nyaman di kaki ;-).


2. Jari



'Parmak'= jari (bahasa turki)


Jari????


Iya. Jari.
Teman sekamar saya di dorm kerap kali mengingatkan, anekdot retoris:
'Tik, inget bawa jari lo!' atau
'Eh, jari lo gak ketinggalan kan? ntar kita gabisa makan lagi !'
Jari kan nempel di tangan. Ngapain juga diingetin buat dibawa -,-

Anekdot si anekdot, tapi kadang dengan polosnya saya refleks mencari jari entah di bawah bantal atau selimut. Layaknya mencari kunci yang hilang ^^" 

Satu rahasia yang akan saya ungkap dari beasiswa YTB ini adalah: selain tinggal gratis di dorm, grantee juga dapat fasilitas makan gratis loh.. sarapan dan makan pagi. Alhamdulillah..
Dan modalnya cuma satu--Jari 1 alias parmak !
Jadi, kalau kita mau ambil jatah makan, tinggal datang ke Yemekhane (yemek: makan dan hane: rumah) dorm lalu ambil makanan dengan jatah maks 4.5 TL atau setara 25rb dan bayar pake sidik jari. Jika makanan melebihi limit, biasanya tinggal bayar sekian kuruş. Sonra.. afiyet olsun ^_^

3. Tamam='ok'

Waktu shalat dzuhur sudah semakin sempit, tapi Cicem sedang sibuk membantu si-cetar-membahana alias mas Koko untuk registrasi di kampusnya Dokuz Eylul University (DEU) sore itu. Akhirnya kuputuskan untuk memberanikan diri mencari mescit sesuai dengan arah yang diberikan Cicem. Tapi apa daya, fakta bahwa orang bergolongan darah A gampang tersesat ternyata berlaku bagiku. Ditambah lagi dengan riwayat nilai Geografi ku yang selalu remed semasa SMA, terbukti sudah bahwa aku memang buta tempat, buta jalan, buta arah. Untung gak sampai buta hati -_-.

Ayo tanya eR... entar malah makin nyasar lagi ! 

Haduuuuh... belum bisa bahasa Turki ini,, greget ku dalam hati. Tapi mau bagaimana lagi, ngerti gak ngerti, urusan nanti deh. Daripada ilang di kampus orang?

saya: "Merhaba abi, mescit nerede?" bener-bener ya ini bahasa Turki yang paling simpel yang saya bisa.
abi: zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz... (saya gak paham si abi ngomong apa), bilmiyorum, ben turkiye değil (gak tau, saya bukan orang turki). Tuh tanya petugas disana aja *sambil menunjuk gerombolan guvenlik (security)--begitu mungkin kurang lebih.
saya: lah.. kalau situ bukan orang turki kenapa ngomong pake bahasa turki bukan inggris, gumamku pelan. Sepertiga menggerutu.

Alhamdulillah.. ternyata memang gak sia-sia ini abi-abi pada jadi guvenlik, mereka tau mescit dimana. Dengan semangat persaudaraan dan rasa ke-guvenlik-an, salah seorang abi menjelaskan arah menuju mescit. Jari tangannya menunjuk-nunjuk liar.
Kardeş, Mescite..zzzzz...zzzz...zzzzz...zzzz.. sonra zzzz... zzzzz.... zzzzzzzz.... tamam mı?
Melihat tampang saya yang gak karuan, si Abi menjelaskan kembali dengan sabar, lebih pelan. Tapi percuma juga, toh ujung-ujungnya saya gak ngerti. Hanya potongan kata tertentu yang aku tau artinya. Selebihnya @.@?

Untungnya aku tau diri. Daripada bilang 'bilmiyorum' (saya tidak mengerti) akhirnya aku bilang
'tamam, teşekkür ederim abi, *diakhiri senyum linglung. Kembali menyusuri jalan Dokuz Eylul~

Mungkin pada akhirnya aku tidak terlalu mengerti dengan apa yang mereka ucapkan/ jelaskan. Tapi menurut pengalamanku, rasanya lebih bijak untuk mengatakan 'tamam' daripada 'bilmiyorum'. Kenapa? karena kalau gak 'tamam' itu urusan gak akan pernah beres-beres. Well ya, setidaknya menghargai orang yang telah berusaha untuk menjelaskan pada kita ^^".

Jadi eR, .... zzzzzzzzz.... zzzzzzzzzzzz...  tamam mı? ---Tamam :)---






Comments

Popular posts from this blog

Hati-hati dengan (kriteria) Pria Turki !

Perempuan Indonesia di Mata Laki-laki Turki

MashaAllah ala Turki vs Indonesia

Belajar Memahami Kamu

Lelaki Turki