Abi !!
Oke, waktu istirahat telat lima menit. Artinya harus setengah berlari menuju gedung sebelah untuk shalat Dzuhur. "Erna, i'll not come with you. I'll pray in the dorm later coz i feel dizzy now." Aku hanya mengangguk pelan tanda setuju pada Mazuin. Ya, waktu shalat Dzuhur memang masih panjang. Sebenarnya bisa saja aku shalat di asrama juga seperti Maz. Tapi mengingat ada pelajaran tambahan yang harus aku dan beberapa teman ambil selepas TOMER, ku putuskan untuk segera shalat saat itu. Entah kenapa alih-alih bergegas menuju gedung sebelah, kakiku malah berjalan ke lantai bawah. Ke tempat biasa kami shalat dulu, ruang petugas kebersihan. Bagian otakku yang lain sadar betul bahwa gedung sebelah baru saja usai dipakai seminar panel beberapa profesor dari fakultas seni. Artinya kemgungkinan besar tikar alas shalat di gedung sana sudah di-'aman'kan. Eh, ruangannya buka ternyata! Diantara lubang pegangan di turunan tangga aku bisa melihat dua dari tiga abi (pa