Dan es krim itu..
"Fatuma, kantinden dondurma hic mi almadin?" (Kamu gak pernah beli es krim sama sekali dari kantin?)
Musim panas baru sebulan kemudian akan muncul. Tapi tak bisa dipungkiri memang kalau satu bulan terakhir memang udara ini kurang begitu bersahabat. Panas. Rasanya ini adalah kali pertama aku berkeringat sejak musim gugur yang lalu. Es krim yang baru sepintas lalu kuambil dari freezer pun dengan gesitnya meleleh.
Antep Fistik Cikolata. Kuputuskan untuk mengambil es krim berbentuk kerucut ini pada akhirnya. tiba-tiba saja aku teringat perkataan seseorang
Wah.. kalau ke Turki belum makan eskrim ijo dari Antep kayanya ada yang kurang deh. Dan pasti kalau pulang ke Indo bakal kangen sama eskrim yang satu itu
Seenak dan seunik itukah rasanya? pikirku seraya menyerahkan uang pecahan lima lira kepada sang abla sementara ia memberiku 2,5 lira. Kuharap eskrim ini akan se-'sesuatu' seperti yang orang-orang katakan mengingat harganya yang cukup mahal menurut ukuran kantongku saat itu. Atau setidaknya eskrim ini bisa membuatku benar-benar merindukan cita rasa Turki suatu saat nanti..
***
Comments