Harta Paling Berharga Bukan Keluarga.


Harta yang paling berharga adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga ~
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga~

Hayo ngaku yang bacanya sambil nyanyi? Murojaah Yasin ya! πŸ˜…

Sebait puisi yang autobikinnyanyi di atas itu diambil dari kisah keluarga cemara. Tahu kan, drama keluarga yang hits di zamannya sampe nguras habis air mata?

Mungkin saya termasuk satu diantara sekian orang yang sangat relate sama sinetron keluarga cemara (KC). Kisah hidupnya 11-12 banget sama kehidupan masa kecil saya. Minimal ada kemiripan historis dan latar sosial kali ya.

Kalau diibaratkan KC, saya seumuran Ara, si anak tengah. Teh Euis seumuran kakak saya yang laki-laki. Dan si bungsu (lupa namanya: suci, mawar, bunga, acha? πŸ€”), ada lah seumuran adik saya. Kecuali tentang perbedaan gender, yang lainnya hampir sama.

Tapi obrolan kali ini saya nggak akan bahas sinetronnya ya, nostalgianya nanti-nanti lagi.
Terus mau bahas apa?

Mau ngupas apakah harta paling berharga adalah keluarga? 😁

Kalau menurut saya sih bukan keluarga.

--

Harta yang paling berharga bukanlah keluarga
Mutiara tiada tara bukanlah keluarga ~
Puisi yang paling bermakna adalah bahasa cinta
Istana yang paling indah barulah keluarga~

Antimainstream? :)

Kenapa keluarga bukan harta paling berharga? Karena tidak setiap keluarga di dunia ini hidup harmonis bak di surga.

Banyak di lingkungan sekitar kita dapati mereka yang berkeluarga tapi hidupnya terasa seperti di neraka. Mereka bersaudara tapi saling menyikut satu sama lainnya. Mereka beribu bapak tapi hanya karena warisan anaknpun tega membunuh orangtuanya. Mereka berhimpun dalam satu atap tapi tidak saling mengingatkan untuk shalat. Sibuk menghujat dan mengumpat satu dengan lainnya. Mereka yang seharusnya saling berbagi ternyata malah saling pergi, menjauh tak peduli.

Keluarga seperti ini, adakah menjadi harta paling berharga? Dianggap harta pun mungkin tidak. Apalagi ditambah embel-embel berharga.

Tapi kan er, keluarga yang rusak juga bisa kali diperbaiki, namanya juga ujian kita nggak tau yekan?

Iya. Sangat bisa. Tapi membangun keluarga menjadi sesuatu yang berharga itu need tools, butuh effort, dan perlu perangkat.

Kalau definisi harta itu adalah sesuatu hal berharga yang perlu banget kita jaga, bagi saya tetap jawabannya bukan keluarga. Karena keluarga itu hanya sarana. Sarana yang seharusnya (mudah2an) bisa mengantar kita berkumpul lagi di surga.

Jadi harta berharganya apa kalau bukan keluarga?
(Ilmu) Agama. Itu harta paling berharga yang perlu kita jaga. Untuk kemudian kita juga wariskan pada anak cucu kita kelak.

Ingat ketika menjelang ajal, tahu yang ditanyakan Ya'qub kepada anak-anaknya? Bukan jumlah harta atau kesiapan bagi warisan atau istilahnya perintahnya untuk jaga adik kakakknya (berasa sinetron) tapi..

"Nak, apakah yang akan kalian sembah sepeninggalku?"
Agama yang ditanya. Tauhid. Kenapa? Karena itu yang paling berharga. Harta yang ketika kita jaga maka ia akan menjaga, agama.

Orang kalau Allah karuniakan kepahaman ilmu, kepahaman agama (paham ya, implementatif, bukan sekadar hapal).. mashaMasha hidupnya tuh kayanya tenang.. aja gitu. Apapun yang terjadi. Karena dia paham rumus kunci hidupnya. Dia paham apa visi misi hidupnya. Dia tahu dan mampu membedakan mana yang penting dan mana yang receh. Dia tahu cita-cita seperti apa yang tinggi dan mimpi apa yang remeh.

Kita hidup 30, 40 tahun, tapi baca fatihah aja masih salah itu gimana ya rasanya?
Hidup 29 tahun tapi juz 29 aja belum hapal?
Tiap hari shalat baca 3 qul tapi nggak paham pesan suratnya apa, bagaimana implementasinya dalam kehidupan, udah sejauh apa kita amalkan. Merasa sia-sia nggak sih usia?
Tapi cita-cita tinggi pengen masuk surga? 😣

Membangun keluarga itu gampang, bangun diri sendiri dulu itu yang susah. Dan bagaimana mungkin kita berangan-angan membangun keluarga ahli surga, sementara usaha kita masih segini-gini aja?

Bangun, er!
Belum bisa ngaji, belajar ngaji.
Belum bisa tahsin, belajar tahsin.
Belum hapal juz amma, hapalin juz amma! Belajar. Katanya mau punya anak hafidz quran?

Nggak ada kata terlambat untuk memulai kebaikan.

Jangan malu belajar agama. Karena ia adalah sebaik-baik harta yang paling berharga.

-

Mutiara tiada tara adalah hikmah (di balik segala musibah)

-

Puisi yang paling bermakna adalah bahasa cinta (rahmah)

-

Istana yang paling indah adalah keluarga yang dipenuhi sakinah, waddah dan rahmah.


---

Maafkan saya yang terlalu cerewet hari ini πŸ™πŸ˜·


#staysaveindonesia
#bantudoakansaudarakitadijakarta
#jaganatunakita
#bestrongaustralia


Comments

Popular posts from this blog

Hati-hati dengan (kriteria) Pria Turki !

Perempuan Indonesia di Mata Laki-laki Turki

Cari Jodoh Orang Turki?

Lelaki Turki

MashaAllah ala Turki vs Indonesia