Cerita Apa Hari Ini?


Sekarang tanggal tiga puluh.
Besok tiga satu.
Lusa udah masuk tahun baru.

Apa resolusi 2020 - mu?

Atau sebelum masuk babak itu, coba kita refleksi perjalanan hidup kita tahun ini. Rentang kisah (mirip buku seseorang deh 😂) Januari 2019 - Desember 2020.

Setaun ke belakang, ngapain aja, Er?

1. Pertama kalinya ngasdos dan tau bahwa ngasdos beneran itu begitu 'rasanya'. Gitu gimana maksudnya?
Ya.. banyak rasa, cerita, and of course, hikmah di dalamnya.

Mendampingi pak dosen dari urusan krucil sampai genting sekelas orasi guru besar, adalah momen pendewasaan pertama bagi saya semenjak menginjakkan kaki di Indonesia.

Lagi, kemarin itu ngerasa banyak benernya. Kalau diinget sekarang, banyak durhakanya aka nggak dewasa.

Mungkin kamu matang dalam berorganisasi atau berorasi, tapi belum tentu dalam kehidupan profesional yang melibatkan banyak pola komunikasi dengan segala bumbu dan embel2 'basabasi'nya.

Kebanyakan kita didewasakan oleh pengalaman, melalui berbagai tantangan dalam rentang zaman.

Selama manusia hidup dan belajar, mereka akan selalu merasa bahwa dirinya sama sekali tidak pernah dewasa. Karena setiap ujian yang dihadapi berbeda-beda bentuknya. Beda treatmentnya. Dan berhubung manusia bukan robot yang didesain tetiba kompatibel dengan setiap permasalahan yang muncul, maka secara otomatis pasti dia butuh belajar. Butuh gagal. Untuk mendewasakan dirinya. Untuk mendewasakan sikap dan pola pikirnya.


2. Kesampean juga cita-cita mulia dari jaman muda: pengen jadi orang Bandung dan tinggal di Bandung, literally.

Loh Er, kamu kan orang Bandung?
Iya krang bandung yang lebih banyak merantaunya. Ke Tangkuban Perahu aja belum pernah (yah ketauan kan) gimana saya berani ngaku jadi orang Bandung? 😂

Er, plis, Tangkuban Perahu itu di Bandung, bagaimana mungkin kamu belum pernah.. ah sudahlah.

Orang cina yang tinggal dekat lereng bukit tembok Cina aja, belum pernah main kesana kok.

Kalau ditanya alasannya kenapa, jawabnya: tembok cina nggak akan diangkut orang. Bisa kesana kapan aja.
Saya idem jawaban terbaik aja. Hh.


3. Allah ngasih saya kado terindah saat lagi gundah-gundahnya waktu itu: kerja di lingkungan yang baik orang-orangnya. Alhamdulillaah tsumma alhamdulillaah.

4. Ini pait untuk dikenang, apalagi untuk diulang (naudzubillah). Tiga bulan yang mencekam dan penuh ujian. Ya Allah.. itu mungkin ya definisi yang dibilang Aa Gym: ujian itu ibarat filosofi santan.

Jatuhkan kelapa dari pohonnya. Koyak kulitnya. Pukul batoknya. Cungkil dagingnya. Parut kelapanya. Nggak cukup sakit disitu, peras kelapanya, barulah kita dapat santannya.

Kalau katanya istilah Turki:
Bir musibet bin nasihattin daha iyidir.
Satu musibah lebih baik dari seribu nasihat.

Emang bener! Musibah adalah guru terbaik untuk mengingatkan salahnya manusia atau mendewasakan sikapnya.

Hikmah/pelajaran dari setiap ujian, hakikatnya adalah milik semua orang. Ia (hikmah) adalah barang umat Islam. Di manapun kita menemukannya, ambil. Jangan nunjuk orang, ambil. Hikmahmu, milikmu, pelajaran bagimu. __




Udah dulu ya cerita hari ini. Sindrom ngantuk menyerang. Hehe. Besok kita sambung lagi!


Salam damai



Comments

Popular posts from this blog

Hati-hati dengan (kriteria) Pria Turki !

Perempuan Indonesia di Mata Laki-laki Turki

Lelaki Turki

Cari Jodoh Orang Turki?

MashaAllah ala Turki vs Indonesia