Nasrettin Hoca, Abunawas ala Turki


Suatu hari Hodja dan anaknya pergi ke pasar untuk menjual seekor keledai. Hodja lalu membiarkan anaknya naik keledai sementara ia berjalan kaki. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan seorang kakek yang lalu berkata

"Beginilah anak muda zaman sekarang, tidak bisa menghormati orang tua. Bagaimana bisa dia naik keledai dan membuat ayahnya yang malang berjalan?!"

Merasa malu, Anak lelaki itu pun memaksa ayahnya untuk menaiki keledai sementara ia berjalan. Beberapa saat kemudian mereka bertemu dengan seorang ibu yang menggendong anaknya.

"Oh, Lihatlah! Kasihan sekali anak kecil itu harus berjalan sementara ayahnya mengendarai keledai."

Mendengar itu, Hodja pun turun dan keduanya memutuskan untuk berjalan.

Tiba di jalanan yang sedikit menurun, sekelompok lelaki yang duduk-duduk mentertawakan tingkah mereka.

"Lihatlah orang-orang bodoh itu. Ada keledai, tapi keduanya malah berjalan di bawah terik matahari!"

Tidak tahan, akhirnya mereka menaiki keledai bersama-sama sampai seorang peternak berkata

"Dasar tuan yang tidak berperasaan. Tega sekali, keledai kurus begitu dinaiki berdua!"

Hodja tertegun sesaat kemudian berpaling kepada anaknya. 

"Carikan aku sebilah bambu, Nak."
"Tapi untuk apa ayah?"

Ia ikatkan bambu melintang diantara kaki keledai dan membopongnya berdua dengan si anak. Tak ubahnya keledai guling yang diarak menuju medan pasar. Semua orang keheranan menyaksikan tingkah Hodja.

"Heyyyy...!" seru Hodja. Orang-orang di pasar mengerumuninya. "Kalian boleh melakukan apapun, tapi ketahuilah kalian tidak akan pernah bisa memuaskan hati semua orang di saat bersamaan atas apa yang kalian lakukan! Sekalipun itu adalah hal benar."

Begitulah hidup nak. Tidak peduli apapun yang kau lakukan, orang lain akan selalu memiliki anggapan yang berbeda. Maka selama itu benar menurut hatimu, lakukanlah. Jangan pedulikan ocehan mereka.

*

Ada yang kenal atau pernah baca cerita tentang Nasrettin Hoca/ Nashreddin Hodja/ Mullah Nashruddin? Atau sebelumnya pernah membaca kisah serupa yang saya tuliskan di atas? Nasreddin Hoca dan Keledainya, adalah salah satu diantara kumpulan cerita bijak yang populer di Turki dan bahkan mancanegara, loh. Saya ingat sewaktu SMP pernah membaca salah satu kisah Nasrettin Hoca (bahan storytelling) ini di kelas Bahasa Inggris. Tapi dulu masih belum ngeh betul siapa sih orang ini? Maklum, kenalnya cuma Abunawas sama Kabayan aja waktu itu. Eh, ternyata sekarang malah tahu kalau justru tokoh Abunawas itu adalah sebenarnya Nasrettin Hoca versi Arab. *Lah lah?

Beberapa minggu lalu, saya berkesempatan singgah di Aksehir, kota kecil dekat Konya, yang belakangan diketahui sebagai kota asal dari Nasrettin Hoca. Siapa dia? Beliau adalah sosok masa lampau yang dikenal dengan kepintaran serta nasihat bijaknya. Ribuan anekdot edukatif tentang Nasrettin Hoca ini telah ditulis dan diterjemahkan kedalam banyak sekali bahasa. Konon, cerita bijak beliau inilah yang telah menginspirasi lahirnya beragam Nasrettin lain di banyak negara. Hmm.. Apa jangan-jangan Kabayan juga terlahir dari kisah Nasrettin Hoca?

Banyak pihak yang mengklaim tempat asal Nasrettin Hoca ini. Ada yang bilang ia lahir di Eskisehir lalu menetap dan wafat di Aksehir. Ada juga yang mengatakan dia berasal dari salah satu kota Iran. Uwoww.. Tapi kalau saya pribadi lebih percaya kalau beliau ini berasal dari Aksehir, Turki. Kenapa? Karena saya belum pernah ke Iran, hehe.

Terlepas dari manapun asalnya, saya sangat berterima kasih kepada Nasrettin Hoca yang telah mengisi ruang memori masa kecil seorang Erna dengan nasihat bijaknya. Rencana Tuhan memang tidak pernah tertebak ya. Berawal dari sebuah paragraf singkat, siapa sangka kalau saya akan berdiri disini sekarang? Di kota dengan kenangan peradaban delapan abad silam, tempat Nasrettin mengukir langsung nasihat kehidupannya--Aksehir.

Andai guru SMP saya sempat baca blog ini, rasanya ingin sekali bilang 'Ibu.. saya udah di kotanya Nasrettin Hoca, nih! Mau nitip salam?' *krik krik.
Eniwei, Aksehir memang tidak termasuk kota tujuan wisata. Tapi jika suatu saat teman-teman berkunjung ke Kapadokya (Nevsehir), kemungkinana besar akan selalu melewati kota bersih (ak: putih, bersih) ini. Jadi, jangan dilewatkan sesi berfoto dan membeli beberapa kenang-kenangan kecil disini ya. Ingat, foto aja. Nggak usah repot-repot cari rumah tinggalnya, dijamin nggak akan ketemu. Tapi kalau mau berkunjung ke makamnya, ada. *ya kali Er.   

Intinya, cukup berfoto saja. Kapan lagi kan singgah di negeri moyang Kabayan Turki =D?



Patung Nasrettin Hoca di restoran Kirazli Bahce, Aksehir (www.panoramio.com)



Nasrettin Hoca di Ankara (en.wikipedia.org)


Comments

Popular posts from this blog

Hati-hati dengan (kriteria) Pria Turki !

Perempuan Indonesia di Mata Laki-laki Turki

MashaAllah ala Turki vs Indonesia

Lelaki Turki

Belajar Memahami Kamu