ISIS, Al Qaeda Era Baru?


Setelah tragedi Paris (13/11) yang menewaskan setidaknya 129 orang dan 350 lain luka-luka, adalah hal yang wajar jika pemerintahan terkait melakukan "serangan balasan" kepada pelaku kejahatan. Siapa lagi jika bukan (terduga) ISIS?

Kalau dicermati kronologisnya:

1. Setelah serangan bom Paris, ISIS mengakui menjadi dalang dibalik kejadian. Penemuan paspor anti ledakan atas nama warga negara Suriah menambah kuat dugaan bahwa terorisme dimotori oleh seorang Islam dari kelompok ISIS.    

2. ISIS mengklaim wilayah Raqqah sebagai "pusat pemerintahan" mereka di Suriah.

3. Pasca #ParisAttack, pemerintah Prancis (15/11) mengirimkan 12 pesawat tempur dan 10 pesawat bomber ke Raqqah. Hasilnya? Akibat 30 serangan udara yang dilancarkan, warga sipil justru menjadi korban utama. Stadium, klinik dan rumah sakit tidak luput dari kerusakan.

4. Berasa nonton dagelan. Jalan cerita yang terlalu 'sederhana' dan klasik. ISIS menyerang Paris, lalu mengaku sebagai pelakunya. Setelah melakukan kejahatan mereka bilang ke Paris "Eh, markas kami di Raqqah, loh.." seolah ingin bilang "Ayo serang kami disana kalau kalian marah dengan kelakuan kita.". Siapa yang tidak geram jika keamanan negaranya diusik apalagi sampai menimbulkan korban jiwa? Dua hari berikutnya, berdasarkan koordinasi dengan Amrik, dilancarkan misi balas dendam upaya pemusnahan kelompok ISIS di Raqqah. Terus, yang jadi korban warga sipil. ISISnya? Bimsalabim! Entah kemana. Belum ada laporan mereka terdampak oleh serangan.

5. Yang menjadi blunder saya adalah; mana ada penjahat yang mau terang-terangan ngasih tahu tempat persembunyian dan menanti di bom? Sepolos itukah pemerintah Prancis menganggap bahwa orang-orang ISIS akan standby menyambut serangan balasan dari mereka? Perlu banget ya koordinasi dengan Amerika sebelum menyerang kamp ISIS? Ini mah ibarat izin mukul anjing penjaga ke tuan rumah. Terus misalkan operasi ini salah target, pertanggungjawaban apa yang akan diberikan kepada keluarga korban? Bilang "maaf kami salah sasaran" seperti pengakuan mantan presiden  AS dulu atas serangan Irak (2003)?

6. Hal paling luar biasa yang tidak bisa dipandang sebelah mata terkait #ParisAttack yaitu besarnya gelombang empati dunia atas kejadian ini. Hanya perlu satu malam untuk melihat ribuan atau mungkin jutaan orang mengganti foto profil media sosial mereka dengan bendera biru-putih-merah "Pray4Paris". Dunia menangis sedih menyaksikan kemanusiaan yang terkoyak. Kota aman dengan manusia inosen didalamnya (tolong jangan bayangkan rakyat Palestina ataupun Suriah) telah menjadi korban kejahatan terorisme. Teror oleh pelaku terkutuk yang harus dimusnahkan bersama--ISIS. Kelompok teroris yang tiba-tiba saja begitu terkenal dalam satu tahun terakhir.  Kelompok yang ujug-ujug turut andil dalam percaturan kriminal dunia. Bah! Sudah macam Al Qaeda-nya paman sam saja ISIS ini.

Eh sebentar. Berbicara tentang Al Qaeda yang 'memusnahkan diri' usai serangan WTC (9/11), tidakkah kalian merasa ada benang merah yang aneh?

Andai Al Qaeda masih ada sekarang, kira-kira siapa yang akan menyerang Paris? Apakah ISIS perlu dibentuk?

Ups.. Jangan katakan ISIS adalah jelmaan lain dari tentara Al Qaeda? Format kelompok sama, dengan tuan yang tidak pernah berubah. Mungkinkah?

Dan hey! Kalian yang begitu sedih atas serangan Paris hingga terkikis logikanya. Kalian yang ikut-ikutan membenci Islam hanya karena paspor-anti-ledakan dan seruan 'Allahu Akbar', barangkali ada baiknya kita telaah lagi insiden ledakan WTC. Bukankah ini kebetulan yang terlalu mirip? ISIS vs Al Qaeda, Paris vs WTC tower?

Oh my God.. I guess I need some rest here. 
.
.

#Let'sThinkSmart
#TerrorismHasNoReligion
#Pray4Humanity


  

Comments

Popular posts from this blog

Hati-hati dengan (kriteria) Pria Turki !

Perempuan Indonesia di Mata Laki-laki Turki

Lelaki Turki

MashaAllah ala Turki vs Indonesia

Cari Jodoh Orang Turki?