Sudah Pantaskah Kita?



"Hocam, ben Turkiye'ye puan almaya gelmedim da. Bilgiler almaya geldim." (Hocam, saya datang ke Turki bukan untuk mencari nilai. Saya datang untuk mencari ilmu) kataku mantap. 

Sangar sekali kan? =P. Pertama kalinya dalam sejarah nih saya mengeluarkan kalimat seperti ini. Di hadapan profesor pula. Tapi serius, pernyataan ini keluar begitu aja, murni. Tanpa paksaan.  Untunglah tanggapan dosen saya waktu itu sangat positif walaupun sempat terlihat ekspresi aneh di matanya.

"Of course Erna. The most impotant thing is that you can really 'understand'.." 

Hampir aja jantung melorot.

Iya sih.. Kenapa juga baru sekarang aku menyadari bahwa 'mencari bisa' itu jauh lebih penting dari sekedar 'mencari nilai'?

Memang segala sesuatu berasal dari niat ya. Dan manusia tidak akan mendapat selain apa yang diniatkannya. Kalau hanya niat mencari nilai ya kamu akan mendapat sebatas nilai. Hanya lambang/ angka, formalitas. Tapi kalau dari awal niat mencari bisa, maka mendapat nilai bagus bukan mustahil kan? Seperti kejadian siang ini.

"Waa.. You did prepare very well, Erna. I'll take this presentation as mid-term exam and I'll give you perfect score, yüz puan (Turkish: 100 mark)" kata Hocam berseri-seri.

Aneh kan? Harusnya yang berseri-seri saya. Ini malah hocamnya.

Eh, seriusan ini? Antara percaya gak percaya dengan perkataan Hocam. Gak tau harus ngomong apa. Akhirnya cuma sepatah 'tesekkkur ederim' yang keluar.
  
Jujur saya gak pernah membayangkan apalagi mengharapkan bahwa presentasi siang ini dihargai dengan skor sekian. Presentasi ini dianggap sebagai ujian aja saya gak tau. Ngalir aja lah. Saya belajar dan presentasikan apa yang saya pelajari. Tak lebih dari itu. Tapi ya.. dari awal memang saya niatnya untuk mencari faham, bukan mencari nilai. Ketika taraf 'bisa/ faham' itu tercapai, masyaAllah senangnya luar biasa. Gak tergantikan dengan apapun. Ibarat kata, gak dikasih nilai pun gak apa-apa, yang penting saya bisa. Yang penting saya ngerti!.
Eh tapi gak segitunya juga kali ya, hehe. Kalau gak ada nilainya itu ijazah isinya apaan :P.

Antara senang dan bingung, ketika dosen menghargaimu nilai 100 untuk sebuah tugas yang mungkin kita sendiri pun masih bertanya 'pantaskah saya mendapat nilai ini? Apa benar sesuai kemampuan?'. Terlalu banyak hal yang belum dan tidak kita tahu.
Tapi diluar ukuran pantas dan tidak pantas, menurut saya yang paling penting adalah kita tidak berhenti belajar. Berusaha untuk terus mencari, menggali dan memahami ilmu sebanyak-banyaknya. Menjaga niat sebaik-baiknya. Tentang nilai? Kelak kau akan bisa menilai dirimu sendiri, tentang apakah kau pantas atau tidak.
     
***



Comments

Popular posts from this blog

Hati-hati dengan (kriteria) Pria Turki !

Perempuan Indonesia di Mata Laki-laki Turki

MashaAllah ala Turki vs Indonesia

Lelaki Turki

Belajar Memahami Kamu