Ocean of Life

Saat kamu nulis bahan blog, udah panjang, diksinya pilihan, moodnya lagi datang mengembang, alurnya lagi seru menantang, terus kamu tinggal sebentar liat jendela tetangga (browser), dan When you come back to the page.... As if your draft has never been there !! You- dumbly- FORGOT- to- save- it ! 😣 😖😖 😭😭😭 . . . . . Saya pamit dulu ya Bu, Pak. Mau ngumpulin mood lagi 😞

Open browser. Click new tab. Google. Type "ciri-ciri ambivert". Ok. Enter. Sore itu ketika aroma udara dalam bis tak ubahnya ester kehabisan alkohol, jemari saya mendadak lincah berselancar, tak seperti biasanya. Dan topik yang dicari pun.. H ello , Er, penting banget materi itu buat kamu? Sebenarnya, enggak. Enggak terlalu, dulu. Selain karena memang berdasarkan terawangannya hasil kuis-kuis psikologi, saya dicap.. as an introvert , saya juga ngerasa nggak terlalu penting untuk mengorek lebih dalam tentang tipe-tipe kepribadian yang macemnya bak pinang dibelah-belah ini. Pusying. Paham enggak, mual iya. Maka bertahun-tahun lamanya, saya terima, yakini, amalkan (loh) bahwa saya seorang introvert sejati *yeay!*. Nggak perlu ikut tes sering-sering, yakini dan jalani, then you're done. Eh tapi, belakangan, saya sempat iseng nanya ke seorang kenalan (anggap saja begitu) "kamu introvert/ambivert?". Sebetulnya niat awal hanya guessing aja, plus sedikit