Thank You but I Am Rich
Siang itu saya dan seorang teman Filipina sepakat untuk membeli beberapa kebutuhan di pasar Sabtu, Bolge. Tapi tersebab perut keroncongan yang tidak tertahankan, karena sedari pagi hanya diganjal sepotong pogaca , kami putuskan mampir dahulu ke kedai gozleme* . Sebenarnya NH bilang tidak terlalu lapar, tapi karena saya tidak suka makan sendirian maka dengan sedikit bumbu promosi akhirnya ia pasrah juga. Ini adalah kedai gozleme favorit saya. Selain karena jenis isian yang lebih beragam dari dua kedai lain, tempat ini juga menawarkan bonus berupa taburan cabe pedas. Satu dari sekian alasan yang sulit ditolak lidah Asia. Letaknya pun tidak terlalu jauh, hanya sekitar 200 meter dari gerbang utama dan lima puluh meter dari pusat pasar, sangat strategis. Disana hanya ada tiga meja kotak mungil dengan masing-masing dua kursi kayu berhadapan. Dua payung besar belang bermerk eskrim lokal, dipasang untuk menaungi dari sengat matahari. Penjualnya seorang nenek berbadan besar berkacamata. Ba