Ocean of Life

Lelaki itu (sebut saja Mohammed)-- Seorang muslim berdarah Palestina yang tinggal di Libanon. Teman sekelas kami semasa TOMER. Kalau boleh kami menilai dari kacamata dunia, maka tidak akan ada satu pun diantara kami yang akan memungkiri kalau dia adalah lelaki yang tampan. Atau mungkin sangat tampan :P. Wanita itu (sebut saja Danella)-- Seorang gadis berwajah cantik asal Romania. Kalau boleh (lagi) kami menilai dari dimensi duniawi, maka Ia adalah gadis tercantik di seantero TOMER Ege angkatan 2013. Melihatnya berjalan seperti memandang barbie hidup rasanya. Matanya biru, lagi. Kukira wanita secantik itu hanya ada di cerita negeri dongeng, ternyata aslinya ada. Jauh lebih cantik dan nyata tentunya.    *** Baiklah, mari lupakan sejenak tentang cantik dan tampan. Tiga hari yang lalu saya mendapat kabar bahwa keduanya, Mohammed dan Danella, telah melangsungkan pernikahan secara resmi di Izmir. Bukan pernikahan besar memang. Tidak ada musik-musik atau pesta. Dilaksanakan secara se

Pukul 22.04 waktu Turki. Baiklah, sepertinya sedikit terlambat untuk menuntaskan shalat (isya) sebagai penutup hari ini. Sudah seminggu rasanya sejak 29 Maret lalu sistem DST (daylight saving time) berlaku disini. Adzan isya yang biasa berkumandang pukul tujuh kini merelakan diri mundur menuju angka sembilan. Begitu pun dengan jadwal shalat yang lain yang akan berubah sesuai sistem.Tak jarang, aku dan beberapa kawan agak linglung dibuatnya. 'Erna, jangan lupa besok DST. Jangan sampe kepagian ke bandaranya ya, jam nya mundur.' Bunyi pesan singkat dari Teh Iis suatu sore. Untung diingatkan, kalau tidak, mungkin aku akan menjadi satu-satunya orang yang akan shalat subuh di pagi buta karena tidak menyadari perubahan waktu. atau seperti siang tadi 'Amoussa, kamu mau shalat apa?' sergahku saat melihatnya mulai menggelar sajadah. 'Belum adzan loh..' tambahku, mengernyitkan alis kiri memberi isyarat ke arah jam yang bertengger di dinding mushala. Sesaat Amou