Fruit of the Year: Şeftalı


Selamat datang musim panas! :D, meski kehadiranmu tak selalu menyenangkan. Hihi.

2016 adalah kali kedua saya menghabiskan liburan summer di Turki. Dengan segala kepenatannya, debu plus angin panasnya, homesick-nya dan kali ini ditambah dengan rutinitas tesisnya. Benar-benar perjalanan hidup yang tidak gampang. Huff! Kalau udah begini bawaannya inget rumah aja. "Mamah.. Oh Mamah.. Aku ingin pulang~" Lebay !

Stop dulu bapernya, Er. Tunda sampe akhir taun xD.

Kembali ke topik musim panas, doi ini sejatinya merupakan musim yang paling nggak saya sukai. Kecuali untuk satu hal; buah-buahannya. Hehe. Gimana enggak? Setiap jalan ke pasar (biasa emak-emak mah mainannya pasar) itu buah rangkaian musim panas ngantri rapiii banget di meja-meja. Segar, warna-warni dan enak dilihat. Harganya murah pula! Untuk sekilo anggur hijau tanpa biji misalnya bisa hanya dihargai 1,5 TL alias 15K IDR. Nah kan! Jangan ngiler ya Buibu hamil Indonesia, hihi.

Di Indo harga anggur item bijian aja udah nyaingin sekilo daging sapi! [Dulu jaman saya SMA. Sekarang masih nggak ya?] 

Kok bisa semurah itu sih, Er? Eits, disini Izmir gitu loh. Surganya buah-buah musim panas. *berasa jagoan kebun.

Diantara sederet nama buah seperti anggur, tin, zeytin, kayısı/ plum, berry, semangka dan melon, bagi saya şeftalı/ peach adalah primadonanya. Fruit of the year. Maklum taun lalu saya masih keranjingan anggur ijo. Hehe. Sekarang anggur udah kalah pamor sama buah yang rasanya paling mirip sama mangga ini. Nggak percaya? Kalau liburan summer kesini jangan lupa sempetin makan si şeftalı (re: syeftaleu) ini ya. Cukup ngeluarin 1-2 TL atau 5-10K IDR kamu bisa dapat sekilo mangga Turki ;). Murah meriah, kan?



Şeftalı, peach

*Yang kecil orange di ujung itu namanya kayısı (re: kayeuseu) aka plum. Biasa, numpang eksis. Abaikan saja.








Sepintas, bagi saya biji şeftalı tampak seperti otak manusia. Meliuk-liuk dan berongga. Kok serem yak? Pokoknya begitu deh. Tapi walau apapun bentuknya kamu tetap enak di lidah, syefti ;).

**

Tips memilih şeftalı ala saya:


1. Pilih yang ukurannya sedang (kira-kira sebesar genggaman tangan) atau lebih kecil dari itu. Buah yang berukuran besar biasanya agak beda jenis dan cenderung berasa masam,

2. Pilih buah dengan warna kulit kemerahan. Merah tua sih lebih tepatnya. Jangan pilih yang kuning-kuning!

3. Pastikan daging buahnya masih agak keras. Cara ngeceknya? Ya ditekan aja pake jari. Ingat, jangan dipijit apalagi diurut ya, Buibu.

4. Kalau penjualna menyediakan display atau contoh buah yang sudah dibelah, pastikan warna bijinya adalah merah tua seperti gambar di atas itu loh.

5. Boleh membandingkan harga dan memilih yang lebih murah selama syarat-syarat tadi terpenuhi. Nah, setelah ijab kabul (hallah) jual beli selesai baru deh si buah siap disajikan.

Oiya, jangan lupa untuk mencuci dan mengupas şeftalı terlebih dahulu sebelum mengkonsumsinya ya. Berhubung kulitnya ini berduri-duri halus, yang (katanya) dikhawatirkan ikut masuk pembuluh darah menuju jantung, maka disarankan untuk dikupas saja. Kurang tahu sih ini isu berdasarkan kajian ilmiah atau bukan. Saya pribadi lebih prefer makan daging buahnya karena alasan kenyamanan, hehe. 


Selamat mencoba!


Comments

Popular posts from this blog

Perempuan Indonesia di Mata Laki-laki Turki

Hati-hati dengan (kriteria) Pria Turki !

MashaAllah ala Turki vs Indonesia

Wanita Turki

Cari Jodoh Orang Turki?